Tak Ada Jurus Yang Paling Ampuh Kecuali Satu Kata Yaitu “Maaf”


Lega sich boleh dikata, namun kadang kami merasakan ada semacam hentakan yang membuat kiprah kami tak bisa binal di kandang profesi sendiri. Sekalipun akhirnya bisa mengantongi sebuah tampilan yaitu edisi 43 ini, bukan berarti tak berada di jalan terjal berkelok. Problematika yang bernama penyakit malas, lupa dan saling berkelit selalu datang bertubi-tubi hingga silih berganti menghampiri setiap lorong yang mestinya kelar tepat pada waktunya. Tetapi fakta telah berbicara  pada alur sebaliknya.

Sambutan Pemimpin Redaksi


 Sambutan Pemimpin Redaksi

Asalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan  rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga crew redaksi RIA AIR dapat mempersembahkan majalah RIA AIR edisi 43. Pastinya dengan tampilan yang trendy and funky dengan mengangkat tema “Putih Abu-Abu Berjiwa Nasionalis”. Dengan tema ini kami berharap siswa SMANTI dapat meningkatkan jiwa nasionalisme di manapun mereka berada. Seperti kita ketahui bersama bahwa alumni smanti tahun 1989 yang bernama Yuda Gustawan telah menunjukkan dedikasi dan pengabdiannya yang cukup tinggi sebagai Kapolres Ponorogo, ini berarti penerapan Putih Abu-Abu Berjiwa Nasionalis telah menjadi kenyataan.

3 DIVA - Kedisiplinan Awal Keberhasilan

Kedisiplinan Awal Keberhasilan

Guru kita yang sering disebut Tiga Diva? Yupz… mereka adalah Bu Sri Handayani, Bu Darmi Iriansih, dan Bu Retno Iswahyuti. Kalau mendengar nama itu pasti yang terbayang di benak kalian adalah keras. Eits… tapi tunggu dulu, beliau tidak seperti yang kalian kira kok. Mau tahu, simak yukz..!
Yang pertama adalah Bu Sri Handayani yang akrab disapa Bu Anik. Ibu kelahiran Surabaya, 18 Mei 1960  ini mulai mengajar di Smanti tahun 1984. Awalnya beliau mengajar mata pelajaran Matematika, dan pada tahun 1988 beliau mulai mengajar mata pelajaran Fisika sampai sekarang.
Yang kedua adalah Bu Darmi Iriansih Aminah yang sering dipanggil dengan sebutan Bu Darmi. Beliau lahir  di Surabaya tepatnya tanggal 2 Februari 1962. Beliau telah memiliki jam terbang 23 tahun sebagai guru kimia di Smanti. Jadi tidak heran jika beliau dikatakan sebagai guru kimia senior.

BAHASAN UTAMA


Tumbuhkan Semangat Nasionalisme
Oleh : Galuh Candra XI IA4


Berbicara tentang nasionalisme tak lengkap jika tidak membahas generasi muda.
Bagaimana sebenarnya karakter dan kepedulian generasi muda terhadap nasionalisme?
Masihkah mereka menjunjung tinggi sikap mencintai tanah air?
Ataukah mereka acuh terhadap tanah airnya sendiri?


Nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Menurut para ilmuwan politik, teori nasionalisme dibagi menjadi beberapa bentuk atau elemen di antaranya nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) oleh Jacques Rousseau, nasionalisme etnis oleh Johann Gottfried von Herder, nasinalisme romantik yang merupakan lanjutan dari nasionalisme etnis, nasionalisme budaya, nasionalisme kenegaraan, dan nasionalismr agama.
Berbagai perwujudan sikap nasionalisme salah satunya adalah mencintai produk dalam negeri dan mengenal keanekaragaman dalam negerinya sendiri. Namun pada kenyataannya, anak muda zaman sekarang tak banyak yang benar-benar mencintai negerinya sendiri. Contohnya saja anak muda zaman sekarang cenderung menyukai budaya barat dibandingkan dengan budaya negara mereka sendiri. Untuk era sekarang ini banyak anak muda yang yang menyukai lagu-lagu barat dan tarian barat seperti suffle dance dan break dance. Mungkin saja sekarang banyak anak muda yang tidak tahu lagu daerha di mana ia tinggal. Padahal untuk memulai mencintai tanah airnya sendiri bisa dimulai dari hal kecil sekalipun.

LIPUTAN EKSKLUSIF


H. MUSRIONO, S.Pd
Nglurug Tanpa Bala, Menehi Tanpa Kelangan,
Menang Tanpa Ngasorake,


Bapak H. Musriono, S.Pd dan Ibu Neneng Radiana berpose dengan keluarga (anak dan cucu)
Sahabat pembaca, pagi-pagi nian, ketika para siswa baru memulai pelajaran kita tentu senantiasa mengenali langkah beliau yang santun yang menyapa beberapa siswa yang akan belajar. Sikap disiplin namun santun itulah yang tertanam dalam sosok beliau, figur eksklusif yang akan kita angkat dalam edisi Ria Air kali ini, yaitu Bapak Haji Musriono, S.Pd.
Bapak Haji Musriono, S.Pd, mengawali kariernya sebagai guru mulai tanggal 19 Januari 1971. Pengalaman mengajar selama 41 tahun menjadikan beliau begitu sabar, tenang namun tegas dalam menghadapi masalah. Konsep demokratis beliau terapkan dalam setiap pengambilan keputusan. Nuansa sejuk dan agamis  menjadi begitu terasa semenjak beliau mengabdi sebagai Kepala Sekolah di sekolah kita selama hampir tiga tahun ini. Murid-murid putri tampak santun dengan rok panjang, masjid yang lebih rapi dengan tirainya yang kokoh dan teras depan ruang administrasi yang nampak indah, rapi menjadi tempat yang menyenangkan bagi para tamu yang datang.
Banyak sekali pelajaran hidup, cita-cita dan semangat yang patut kita pelajari. Sekarang yuk kita simak perjalanan hidup beliau yang sarat makna ini.

JAVAMANIA



ADIGANG ADIGUNG ADIGUNA
Oleh: Dra. Mamik Minarti

Bangsa Indonesia, mligine kang urip ing bebrayan Jawa nduweni rerasa kang alus sarta tenggang rasa kang dhuwur. Mula saka iku dheweke ora nyenengi wong kang gumedhe, yaiku wong kang congkak, pongah, takabur, ngunggul unggulake awake dhewe kanthi linuwih lan ngremehake wong liya. Ing bebrayan agung Jawa, watak kang kaya mangkono iku dianggep watak kang ala lan sabisa bisa didohi amarga bisa ndadekake memala ing bebrayan agung.
Miturut wong Jawa, wong kang gumedhe iku nduweni watak kayadene unen-unen “Adigang Adigung Adiguna”. Tegese, watak ngunggul unggulake kakuatan, kaluhuran lan kapinteran kang diduweni.Paribasan iki ngelingake menawa kaluwihan kang diduweni sawijining wong iku kerep ndadekake wong iku dadi gumedhe, lan ing pungkasane ndadekake memala tumrap dheweke lan wong liya.
Sejatine kaluwihan kang diduweni wong iku bisa “migunani” lan bisa uga “mbebayani”. Bisa migunani manawa digunakake kanggo kabecikan, nanging bisa mbebayani manawa digunakake kanggo tumindak kang ala.Tuladhane, barang kang landhep kaya dene peso, arit, bendho lan liya liyane. Peso iku pancen kudu landhep supaya gampang kanggo ngiris daging utawa sayur nalika masak. Nanging, yen carane nggunakake sembrana bisa natoni driji. Luwih saka iku, amarga landhep, kuat lan lancip, peso bisa disalahgunakake kanggo mateni wong.