BAHASAN UTAMA


Tumbuhkan Semangat Nasionalisme
Oleh : Galuh Candra XI IA4


Berbicara tentang nasionalisme tak lengkap jika tidak membahas generasi muda.
Bagaimana sebenarnya karakter dan kepedulian generasi muda terhadap nasionalisme?
Masihkah mereka menjunjung tinggi sikap mencintai tanah air?
Ataukah mereka acuh terhadap tanah airnya sendiri?


Nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Menurut para ilmuwan politik, teori nasionalisme dibagi menjadi beberapa bentuk atau elemen di antaranya nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) oleh Jacques Rousseau, nasionalisme etnis oleh Johann Gottfried von Herder, nasinalisme romantik yang merupakan lanjutan dari nasionalisme etnis, nasionalisme budaya, nasionalisme kenegaraan, dan nasionalismr agama.
Berbagai perwujudan sikap nasionalisme salah satunya adalah mencintai produk dalam negeri dan mengenal keanekaragaman dalam negerinya sendiri. Namun pada kenyataannya, anak muda zaman sekarang tak banyak yang benar-benar mencintai negerinya sendiri. Contohnya saja anak muda zaman sekarang cenderung menyukai budaya barat dibandingkan dengan budaya negara mereka sendiri. Untuk era sekarang ini banyak anak muda yang yang menyukai lagu-lagu barat dan tarian barat seperti suffle dance dan break dance. Mungkin saja sekarang banyak anak muda yang tidak tahu lagu daerha di mana ia tinggal. Padahal untuk memulai mencintai tanah airnya sendiri bisa dimulai dari hal kecil sekalipun.
Selain itu, juga ditemukan beberapa di antara mereka yamg tidak hafal lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Pancasila. Sungguh suatu hal yang sangat memprihatinkan. “Kalau menurut saya, jiwa nasionalis anak muda dari tahun ke tahun semakin berkurang, mungkin juga disebabkan karena pengaruh globalisasi. Namun masih ada juga anak muda yang memounyai jiwa nasionalis walaupun sedikit. Memang jika dibandingkan dengan waktu di mana setelah Indonesia merdeka jiwa nasionalis anak muda sekarang sangat jauh sekali”, papar Jefry, salah satu siswa yang mempunyai pandangan luas ini.
Lalu bagaimana kita bisa menumbuhkan jiwa nasionalis pada diri kita khususnya generasi muda? Salah satunya di dunia pendidikan, dulu di sekolah diajarkan mata pelajaran PMP atau Pendidikan Moral Pancasila yang menitik beratkan pada pemahaman kita terhadap dasar negara kita. Berbeda dengan sekarang yang materi itu kurang penyampaiannya di mata pelajaran. Memang ada mata pelajaran PKn atau Pendidikan Kewarganegaraan, namun materi itu sudah mencakup luas sehingga materi mengenai pancasila kurang.
Alangkah baiknya jika kita sebagai generasi muda mulai sekarang menumbuhkan jiwa nasionalis pada diri kita. Dengan kita membeli produk-produk dalam negeri dan melestarikan serta menjaga apa yang sudah kita miliki.  Dan untuk semua elemen bangsa hendaknya kita lebih bisa menghargai SDM dalam negeri dan belajar menghargai karya anak negeri. “Kalau seperti ini yang terjadi apakah kita akan terus begini, atau mungkin jiwa nasionalis kita akan tumbuh jika Indonesia dijajah secara fisik lagi?” jelas Jefry prihatin.
Pikiran itu selalu hadir dalam otak dan acap kali ingin disampaikan. Apakah jiwa nasionalis itu baru tumbuh setelah kita dijajah secara fisik untuk yang kedua kalinya? Betapa mirisnya jika hal tersebut terjadi. Bagaimana tidak? Jika saja kondisi kita masih seperti ini. Hal ini hendaknya menjadi bahan perenungan kita semua sebagai bangsa yang arif dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan keasatuan. Dan tentunya negara kita berdiri dengan gagahnya dibalut tingginya rasa mencintai tanah airnya sendiri dari setiap warga negaranya. Sebuah hal yang patut diperhitungkan.v

1 komentar:

  1. kenapa jiwa nasionalisme generasi muda sekarang mulai terkikis, ini juga tidak bisa dipisahkan dari tindakan para pejabat negara yang tidak pernah mau juga mementingkan apa saja yang masuk ke indonesia karena pemerintah hanya mementingkan seberapa besar uang yang bisa mereka ambil daripada generasi muda sekarang.

    BalasHapus